Pemenang berdasarkan pemain
Pemenang berdasarkan pemain
RANGKUMAN PIALA DUNIA U17
Kabar Dari Indonesia Pada Dunia, 11 Pemain Terbaik Turnamen Piala Dunia U17
Hegemoni sepak bola terbesar usia U17 telah berakhir, Eksekusi penalti sempurna Almugera yang tak mampu dibendung Paul Argney dalam babak adu penalti di partai puncak tandai berakhirnya gelaran Piala Dunia U17 ke-19 tersebut. Dimana Jerman muda keluar menjadi juara untuk pertama kalinya dalam sejarah merek di Piala Dunia U17 dan Stadion Manahan, Surakarta menjadi saksi kejadian bersejarah tersebut.
Sementara itu, Sudah lebih dari satu pekan sejak pertandingan ke-52 dalam kalender Piala Dunia U17 itu digelar di Indonesia. Sebagai tuan rumah penyelenggara, Indonesia hanya mampu menempati peringkat 3 dalam fase grup dengan Raihan 2 poin. Hal itu menjadi pencapaian tertinggi timnas Indonesia U17 dalam pergulatannya di kancah sepak bola internasional.
Kabar dari Nusantara itupun menyebar keseluruh penjuru dunia. Indonesia disajikan pertandingan kelas dunia dengan bakal calon bintang yang akan mencapai usia emasnya dalam kurun 5 hingga 10 tahun lagi. Itu semua berawal dan terjadi di empat stadion besar diantaranya yakni Gelora Bung Karno, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Manahan, serta Gelora Bung Tomo.
Tim Transfermarkt Indonesia merangkum beberapa nama untuk menempati posisi “XI Pemain Terbaik” sepanjang turnamen Piala Dunia U17. Nama-nama tersebut disajikan dalam bentuk formasi paling sering digunakan dalam turnamen yaitu formasi 4-3-3/4-2-3-1 dipilih dan disesuaikan karena persebaran yang merata dengan pos-pos terbaik pemain yang akan mengisi slot tersebut. Berikut nama beserta analisis sederhananya:
): Catatan impresif penjaga gawang belia ini hanya kebobolan 1 gol sampai lolosnya Prancis ke babak final. 2 gol tambahan yang bobol jala Prancis di babak final paksa Jerman sampai babak adu penalti. Bermain penuh selama 6 pertandingan dan hanya 1 kali diistirahatkan buat namanya jadi tembok terakhir yang kokoh untuk Prancis. Kokoh!
): Sosok kapten di lini pertahanan Prancis nyaris tak tergantikan. Ia seolah menjadi peredam bagi timnas Prancis dengan catatan nirbobol di babak grup sampai dengan perempat final. Mental!
): Namanya melambung saat menjadi pemain belakang yang tak pernah tergantinkan Les Aigles di turnamen Piala Dunia U17. Baru 16 tahun umurnya, tapi dipercaya untuk mengawal barisan pertahanan. Karena penampilan solidnya, ia menarik beberapa perhatian klub Eropa seperti OM, OL, PSG, Lille, Rennes, Reims dan Salzburg. Disiplin!
): Bek sayap keturunan Aljazair ini sangat merepotkan perlawanan Mali U17 di babak semifinal. Pemain ini dapat mengontrol pertahanan dan membuat permainan Prancis hidup kembali saat semifinal. Spartan!
): Memiliki tinggi sekitar 1,85m dan punya posisi sayap kanan, Eric bertransformasi menjadi bek sayap kanan yang ah mencetak dua gol dan menunjukkan performa apik di kedua sisi lapangan, baik saat bertahan maupun menyerang. Bintang!
): Si mungil jendral lini tengah Mali ini mencuri perhatian. Ia kokoh dalam penguasaan bola, terampil mengalirkan bola dan dalam urusan gol, ia juga tak ketinggalan dengan salah satu ceplosannya ke gawang Argentina yang diingat oleh khalayak. Hasilnya, ia menggondol predikat “Silver Ball” sepanjang gelaran turnamen. Solid!
): Pencetak gol pertama dan terakhir Jerman, juga sebagai pengorkestrasi lini tengah Jerman. Sebagai kapten timnas Jerman U17, Darvich sangat berperan besar dalam aliran bola ke depan. Penampilan yang menakjubkan. Visioner!
): Argentina seolah tak pernah kehabisan talenta “bernomor 10”. Hanya satu kata yang bisa mengungkapkan pada pencetak trigol melawan Brazil U17 di perempat final. Sensasional!
): 3 diantara 5 gol yang diciptakan Brunner terjadi di babak semifinal dan final. Hal itu makin kukuhkan namanya jadi peraih predikat “pemain terbaik” di turnamen Piala Dunia U17 2023 Indonesia. Kemampuannya untuk mengontrol tempo permainan, melepaskan umpan akurat, dan mencetak gol jadi kunci paten baginya untuk raih golden ball. Starboy!
): 7 pertandingan, 8 gol dan 1 asis. 3 gol diantaranya ia borong melawan juara turnamen di semifinal, Jerman U17. Ia memiliki kemampuan untuk mencetak gol dari segala sudut dan jarak, dan ia sering kali muncul di saat-saat penting untuk mengubah jalannya pertandingan. Tajam!
): Kemampuan dribblenya yang memukau serta kepemimpinannya yang patut diacungi jempol buat Mali bertengger di posisi 3 terbaik turnamen. Sayap lincah sekaligus kapten tim Mali U17 menyumbangkan 5 gol, 4 asis dalam 7 kali penampilannya. Gesit!
): Tak terkalahkan sepanjang turnamen! Bagaimana menurutmu? Ini adalah pilihan yang sulit!
Halaman ini berisi artikel tentang penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA yang saat ini hanya diberikan untuk pemain wanita saja, sebelumnya juga diberikan kepada pemain pria. Untuk penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA terbaru untuk pemain pria, lihat
Pemain Terbaik Dunia FIFA (bahasa Inggris: FIFA World Player of the Year) merupakan penghargaan sepak bola yang diberikan kepada pemain yang terpilih sebagai yang terbaik di dunia oleh pelatih dan kapten tim internasional. Penghargaan ini mulai dianugerahkan pada tahun 1991 sebagai penghargaan untuk pemain pria terbaik di dunia. Pemilihan dilakukan dalam sistem voting berdasarkan voting posisi, setiap pelatih memiliki tiga suara, bernilai lima poin, tiga poin dan satu poin, dan pemenang ditentukan berdasarkan jumlah poin.
Para pemain Brasil yang berbasis di Eropa telah mendominasi penghargaan, memenangkan 8 dari 18 kali penganugerahan, negara kedua terbanyak Prancis, yang menang tiga kali. Dalam hal jumlah pemain yang telah menerima penghargaan, Brasil memimpin dengan lima paghargaan, diikuti oleh Italia dan Portugal dengan masing-masing dua kali.[1][2]
Pemenang termuda penghargaan ini adalah Ronaldo, yang memenangkannya pada usia 20 pada tahun 1996.[3] Ia memenangkannya lagi pada tahun 1997 dan 2002. Baik Ronaldo dan Ronaldinho menang dua kali berturut-turut. Ronaldo dan Zinedine Zidane memenangkan penghargaan ini tiga kali. Pemenang tertua adalah Fabio Cannavaro, yang berusia 33 tahun ketika ia memenangkan penghargaan ini pada tahun 2006.[4]
Pada tahun 2010, Pemain Terbaik Dunia FIFA dan penghargaan Ballon d'Or–nya France Football digabung dan pemain pria terbaik di dunia sejak saat itu dianugerahi penghargaan FIFA Ballon d'Or setiap tahunnya.[5]
Sebuah penghargaan terhadap pemain perempuan ditambahkan pada tahun 2001. Penghargaan perempuan memiliki pemenang individual lebih sedikit. Sejauh ini, hanya lima pemain yang telah memenangkan penghargaan. Hanya pemenang tahun 2011 Homare Sawa dan pemenang tahun 2012 Abby Wambach yang hanya memenangkan satu penghargaan ini. Marta telah menang lima kali berturut-turut, Birgit Prinz menang tiga kali berturut-turut, dan Mia Hamm menang dua kali berturut-turut. Pemenang tertua adalah Sawa, yang berusia 33 ketika dia memenangkannya pada tahun 2011. Pemenang termuda adalah Marta, yang menang pada tahun 2006 pada usia 20.
Leandro Lino Dos Santos
Brasil tidak hanya melahirkan bintang-bintang sepak bola, tapi juga bintang futsal. Salah satunya adalah Leandro Lino Dos Santos. Pemain kelahiran Franco da Rocha, Brasil ini lahir pada 25 Juli 1995.
Leandro Lino berposisi sebagai winger dan bernomor punggung 17. Ia mengawali karier futsalnya di tim usia muda Corinthians pada 2013-2015. Lalu, ia menandatangani kontrak futsal profesionalnya bersama Corinthians pada 2015. Pada 2017, ia memutuskan pindah ke Magnus Futsal hingga saat ini.
Bersama timnas futsal Brasil, Leandro Lino masuk dalam skuad Brasil untuk FIFA Futsal World Cup 2021. Ia sukses membawa Brasil menempati peringkat ketiga pada saat itu.
Bersambung ke halaman kedua >>>
Kiper: Keylor Navas, Esteban Alvarado, Patrick Sequeira.
Belakang: Francisco Calvo, Juan Pablo Vargas, Kendall Waston, Oscar Duarte, Daniel Chacon, Keysher Fuller, Carlos Martinez, Bryan Oviedo, Ronald Matarrita.
Tengah: Yeltsin Tejeda, Celso Borges, Youstin Salas, Roan Wilson, Gerson Torres, Douglas Lopez, Jewison Bennette, Alvaro Zamora, Anthony Hernandez, Brandon Aguilera, Bryan Ruiz.
Depan: Joel Campbell, Anthony Contreras, Johan Venegas.
Kiper: Manuel Neuer, Marc-Andre ter Stegen, Kevin Trapp.
Belakang: Matthias Ginter, Antonio Rudiger, Niklas Sule, Nico Schlotterbeck, Thilo Kehrer, David Raum, Lukas Klostermann, Armel Bella-Kotchap, Christian Gunter.
Tengah: Ilkay Gundogan, Jonas Hofmann, Leon Goretzka, Serge Gnabry, Leroy Sane, Jamal Musiala, Joshua Kimmich, Thomas Muller, Julian Brandt, Mario Gotze.
Depan: Kai Havertz, Youssoufa Moukoko, Niclas Fullkrug, Karim Adeyemi.
Kiper: Shuichi Gonda, Daniel Schmidt, Eiji Kawashima.
Belakang: Miki Yamane, Hiroki Sakai, Maya Yoshida, Takehiro Tomiyasu, Shogo Taniguchi, Ko Itakura, Hiroki Ito, Yuto Nagatomo.
Tengah: Wataru Endo, Hidemasa Morita, Ao Tanaka, Gaku Shibasaki, Kaoru Mitoma, Daichi Kamada, Ritsu Doan, Junya Ito, Takumi Minamino, Takefusa Kubo, Yuki Soma.
Depan: Daizen Maeda, Takuma Asano, Shuto Machino, Ayase Ueda.
Kiper: Unai Simon, Robert Sanchez, David Raya.
Belakang: Dani Carvajal, Cesar Azpilicueta, Eric Garcia, Hugo Guillamon, Pau Torres, Aymeric Laporte, Jordi Alba, Jose Gaya.
Tengah: Sergio Busquets, Rodri, Gavi, Carlos Soler, Marcos Llorente, Pedri, Koke.
Depan: Ferran Torres, Nico Williams, Yeremi Pino, Alvaro Morata, Marco Asensio, Pablo Sarabia, Dani Olmo, Ansu Fati.
Kiper: Thibaut Courtois, Simon Mignolet, Koen Casteels.
Belakang: Jan Vertonghen, Toby Alderweireld, Leander Dendoncker, Zeno Debast, Arthur Theate, Wout Faes.
Tengah: Hans Vanaken, Axel Witsel, Youri Tielemans, Amadou Onana, Kevin De Bruyne, Yannick Carrasco, Thorgan Hazard, Timothy Castagne, Thomas Meunier.
Depan: Romelu Lukaku, Michy Batshuayi, Lois Openda, Charles De Ketelaere, Eden Hazard, Jeremy Doku, Dries Mertens, Leandro Trossard.
Kiper: James Pantemis, Milan Borjan, Dayne St. Clair.
Belakang: Samuel Adekugbe, Joel Waterman, Alistair Johnston, Richie Laryea, Kamal Miller, Steven Vitoria, Derek Cornelius.
Tengah: Liam Fraser, Ismael Kone, Mark-Anthony Kaye, David Wotherspoon, Jonathan Osorio, Atiba Hutchinson, Stephen Eustaquio, Samuel Piette.
Depan: Tajon Buchanan, Liam Millar, Lucas Cavallini, Ike Ugbo, Junior Hoilett, Jonathan David, Cyle Larin, Alphonso Davies.
Kiper: Dominik Livakovic, Ivica Ivusic, Ivo Grbic.
Belakang: Domagoj Vida, Dejan Lovren, Borna Barisic, Josip Juranovic, Josko Gvardiol, Borna Sosa, Josip Stanisic, Martin Erlic, Josip Sutalo.
Tengah: Luka Modric, Mateo Kovacic, Marcelo Brozovic, Mario Pasalic, Nikola Vlasic, Lovro Majer, Kristijan Jakic, Luka Sucic.
Depan: Ivan Perisic, Andrej Kramaric, Bruno Petkovic, Mislav Orsic, Ante Budimir, Marko Livaja.
Kiper: Bono, Munir El Kajoui, Ahmed Tagnaouti
Belakang: Nayef Aguerd, Yahia Attiyat Allah, Badr Benoun, Achraf Dari, Jawad El Yamiq, Achraf Hakimi, Noussair Mazraoui, Romain Saiss
Tengah: Sofyan Amrabat, Selim Amallah, Bilal El Khannous, Yahya Jabrane, Azzedine Ounahi, Abdelhamid Sabiri
Depan: Zakaria Aboukhlal, Sofiane Boufal, Ilias Chair, Walid Cheddira, Youssef En-Nesyri, Abde Ezzalzouli, Abderrazak Hamdallah, Amine Harit, Hakim Ziyech.
Kiper: Alisson, Ederson, Weverton.
Belakang: Dani Alves, Danilo, Alex Sandro, Alex Telles, Bremer, Eder Militao, Marquinhos, Thiago Silva.
Tengah: Bruno Guimaraes, Casemiro, Everton Ribeiro, Fabinho, Fred, Lucas Paqueta.
Depan: Antony, Gabriel Jesus, Gabriel Martinelli, Neymar, Pedro, Raphinha, Richarlison, Rodrygo, Vinicius Junior.
Kiper: Andre Onana, Devis Epassy, Simon Ngapandouetnbu
Belakang: Jean-Charles Castelletto, Enzo Ebosse, Collins Fai, Olivier Mbaizo, Nouhou Tolo, Nicolas Nkoulou, Christopher Wooh
Tengah: Olivier Ntcham, Gael Ondoua, Martin Hongla, Pierre Kunde, Samuel Oum Gouet, Andre-Frank Zambo Anguissa, Jerome Ngom
Depan: Nicolas Ngamaleu, Christian Bassogog, Bryan Mbeumo, Georges-Kevin Nkoudou, Jean-Pierre Nsame, Vincent Aboubakar, Karl Toko-Ekambi, Eric Maxim Choupo-Moting, Souaibou Marou.
Kiper: Marko Dmitrovic, Predrag Rajkovic, Vanja Milinkovic-Savic
Belakang: Stefan Mitrovic, Nikola Milenkovic, Strahinja Pavlovic, Milos Veljkovic, Filip Mladenovic, Strahinja Erakovic, Srdjan Babic
Tengah: Nemanja Gudelj, Sergej Milinkovic-Savic, Sasa Lukic, Marko Grujic, Filip Kostic, Uros Racic, Nemanja Maksimovic, Ivan Ilic, Andrija Zivkovic, Darko Lazovic
Depan: Dusan Tadic, Aleksandar Mitrovic, Dusan Vlahovic, Filip Djuricic, Luka Jovic, Nemanja Radonjic.
Kiper: Gregor Kobel, Yann Sommer, Jonas Omlin, Philipp Kohn
Belakang: Manuel Akanji, Eray Comert, Nico Elvedi, Fabian Schar, Silvan Widmer, Ricardo Rodriguez, Edimilson Fernandes
Tengah: Michel Aebischer, Xherdan Shaqiri, Renato Steffen, Granit Xhaka, Denis Zakaria, Fabian Frei, Remo Freuler, Noah Okafor, Fabian Rieder, Ardon Jashari
Depan: Breel Embolo, Ruben Vargas, Djibril Sow, Haris Seferovic, Christian Fassnacht.
Kiper: Lawrence Ati, Danlad Ibrahim, Manaf Nurudeen.
Belakang: Joseph Aidoo, Daniel Amartey, Baba Rahman, Alexander Djiku, Tariq Lamptey, Gideon Mensah, Denis Odoi, Mohammed Salisu, Alidu Seidu.
Tengah: Andre Ayew, Mohammed Kudus, Daniel-Kofi Kyereh, Elisha Owusu, Thomas Partey, Salis Abdul Samed.
Depan: Daniel Afriyie, Jordan Ayew, Osman Bukari, Issahaku Abdul Fatawu, Antoine Semenyo, Kamal Sowah, Kamaldeen Sulemana, Inaki Williams.
Kiper: Diogo Costa, Jose Sa, Rui Patricio.
Belakang: Diogo Dalot, Joao Cancelo, Danilo Pereira, Pepe, Ruben Dias, Antonio Silva, Nuno Mendes, Raphael Guerreiro.
Tengah: Joao Palhinha, Ruben Neves, Bernardo Silva, Bruno Fernandes, Joao Mario, Matheus Nunes, Vitinha, William Carvalho, Otavio.
Depan: Cristiano Ronaldo, Joao Felix, Rafael Leao, Ricardo Horta, Goncalo Ramos, Andre Silva.
Kiper: Kim Seung-Gyu, Jo Hyeon-Woo, Song Bum-Keun.
Belakang: Kim Min-Jae, Kim Young-Gwon, Kwon Kyung-Won, Cho Yu-Min, Kim Moon-Hwan, Yoon Jong-Gyu, Kim Tae-Hwan, Kim Jin-Su, Hong Chul.
Tengah: Jung Woo-Young, Son Jun-Ho, Paik Seung-Ho, Hwang In-Beom, Lee Jae-Sung, Kwon Chang-Hoon, Jeong Woo-Yeong, Lee Kang-In, Son Heung-Min, Hwang Hee-Chan, Na Sang-Ho, Song Min-Kyu.
Depan: Hwang Ui-Jo, Cho Gue-Sung.
Kiper: Fernando Muslera, Sergio Rochet, Sebastian Sosa
Belakang: Ronald Araujo, Sebastian Coates, Martin Caceres, Guillermo Varela, Matias Vina, Mathias Olivera, Jose Maria Gimenez, Diego Godin, Jose Luis Rodríguez
Tengah: Lucas Torreira, Matias Vecino, Rodrigo Bentancur, Manuel Ugarte, Giorgian de Arrascaeta, Nicolas de la Cruz, Federico Valverde , Facundo Pellistri, Agustin Canobbio, Facundo Torres
Depan: Luis Suarez, Darwin Nunez, Maximiliano Gomez, Edinson Cavani.
Piala Dunia seringkali jadi panggung bagi pemain-pemain unjuk gigi dan meningkatkan harga jual. Berikut daftar pemain yang punya nilai jual termahal jelang Piala Dunia 2022.
Status pemain termahal di dunia saat ini masih dipegang oleh Neymar. Neymar dibanderol dengan harga 222 juta euro saat pindah dari Barcelona ke PSG.
Sejumlah nama juga punya potensi untuk memecahkan rekor transfer tersebut. Saat ini ada sederet pemain yang dinilai punya harga pasar yang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila mereka mampu tampil impresif di Qatar, bukan tak mungkin nilai jualnya bakal makin meroket tajam.
Berikut pemain dengan nilai termahal yang tampil Piala Dunia menurut situs transfermarkt:
Kylian Mbappe masih berusia 23 tahun namun sudah menjadi salah satu pemain dengan jam terbang tinggi. Sudah jadi sorotan sejak usia belasan, Mbappe kini telah menjelma jadi bintang utama PSG dan timnas Prancis.
Nilai jual Mbappe saat ini diprediksi ada di angka 160 juta euro. Bila Mbappe tampil mengkilap di Piala Dunia 2022 diyakini nilainya bakal terus melejit.
Mbappe diikat kontrak PSG hingga 2025 sehingga hal itu turut jadi faktor lain yang membuat harganya meroket bila ada klub yang berhasil menebusnya.
Vinicius Jr. jadi salah satu pemain dengan nilai jual termahal saat ini. (REUTERS/SUSANA VERA)
Vinicius Jr. disebut punya banderol harga sebesar 120 juta euro saat ini. Nilai tersebut tentu bakal melesat andai Vinicius Jr. bisa tampil brilian dan mengantar Brasil berprestasi di Piala Dunia 2022.
Vinicius Jr. diikat kontrak hingga 2024 yang berarti Real Madrid juga harus sigap menawarkan proposal perpanjangan kontrak baru mulai tahun depan sebelum Vinicius Jr. memasuki musim terakhirnya di Los Blancos.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Phil Foden adalah salah satu pemain muda Inggris yang bersinar dan mampu menembus tim inti Manchester City yang diisi oleh banyak pemain bintang kelas dunia.
Harga Foden disebut ada di angka 110 juta euro. Man City sendiri sudah memagari Foden dengan kontrak hingga 2027 mendatang.
Hal tersebut membuat klub lain tidak akan mudah merekrut Foden dan butuh biaya besar bila berupaya mewujudkannya.
Pedri baru mulai mencuat sejak tahun lalu namun nilai jualnya sudah ada di angka 100 juta euro. Penampilan apik Pedri di Euro 2020 jadi salah satu faktor yang membuat Pedri dinilai jadi bintang besar di masa depan.
Pedri diikat Barcelona hingga 2026 mendatang. Tentu tidak akan mudah bagi klub lain untuk menggoda pemain berusia 19 tahun tersebut untuk hengkang.
Namun dengan situasi Barcelona yang belum sepenuhnya stabil, segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Pedri mencuri perhatian sejak tahun lalu. (Pool via REUTERS/DAVID RAMOS)
Dari nama-nama sebelumnya, nama Jude Bellingham bisa dibilang merupakan nama yang paling mungkin berpindah klub dalam waktu dekat.
Nilai Bellingham saat ini ditaksir di angka 100 juta euro dan harganya bisa makin melonjak bila Bellingham mampu unjuk gigi di Qatar.
Borussia Dortmund masih mengikat pemain berusia 19 tahun ini hingga 2025 mendatang. Itu berarti bursa transfer di tahun 2023 bisa jadi waktu yang tepat bagi Dortmund melego sang pemain dengan angka tinggi seperti yang mereka lakukan pada bintang-bintang besar yang bernaung di klub tersebut sebelumnya.
Nominasi dan proses seleksi
Setelah kritik dari beberapa bagian media atas nominasi tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2004 FIFA menyusun daftar pendek dari 35 pemain pria dan 21 pemain wanita, di mana manajer tim nasional dan, untuk pertama kalinya, kapten tim dan perwakilan dari FIFPro (organisasi pemain profesional di seluuh dunia) bisa ikut memilih.[6]
Pemenang berdasarkan klub
*Pemain adalah anggota klub untuk paruh kedua tahun kalender (Paruh pertama musim baru - Agustus hingga Desember) **Pemain adalah anggota klub untuk paruh pertama tahun kalender (Paruh kedua musim - Januari hingga Mei) ***Pemain pensiun ditengah jalan tahun kalender jadi ia adalah anggota klub hanya untuk paruh pertama tahun kalender (Paruh kedua musim - Januari hingga Mei)
Alex Rodrigo da Silva Merlim
Pemain futsal terbaik dunia selanjutnya adalah bintang asal Italia, Alex Rodrigo da Silva Merlim. Pemain yang lebih dikenal dengan nama Alex Merlim ini lahir di Dourados, Brasil pada 15 Juli 1986.
Meski lahir di Brasil, Alex Merlim memilih memperkuat timnas futsal Italia. Bersama timnas Italia, Merlim sudah mengemas 28 gol dari 77 penampilan. Pada FIFA Futsal World Cup 2012, ia berhasil membawa Italia sampai posisi ketiga.
Sementara karier klub Alex Merlim bersinar saat ia berseragam Sporting CP sejak 2015 hingga saat ini. Ia berhasil mengemas 62 gol dari 125 penampilan bersama Sporting CP.
Baca Juga: 14 Pemain Timnas Futsal Indonesia di Piala Asia, Runtuboy Dicoret
Kike atau yang bernama lengkap Enrique Boned Guillot merupakan salah satu pemain futsal terbaik yang pernah dimiliki Spanyol. Kike lahir di Valencia, Spanyol pada 4 Mei 1978.
Pemain yang berposisi sebagai pemain bertahan ini memulai karier futsal profesionalnya pada 1998 dengan berseragam CLM Talavera. Pada tahun 2000, ia pindah ke Valencia Vijusa selama semusim.
Kemudian pada 2001, Kike pindah ke ElPozo Murcia. Ia pensiun dari dunia futsal pada 2015 dengan mengemas 272 gol bersama ElPozo Murcia dari 404 penampilan.
Sepanjang kariernya, Kike sudah meraih sejumlah penghargaan bersama klub, timnas, maupun individu. Beberapa di antaranya adalah:
Baca Juga: 8 Formasi Futsal Terbaik untuk Menyerang dan Bertahan, Catat!
Mungkin kamu sudah tidak asing mendengar nama pemain futsal terbaik dunia yang satu ini. Ricardinho atau yang bernama lengkap Ricardo Filipe da Silva Braga merupakan pemain futsal kelahiran Valbom, Portugal pada 3 September 1985.
Pemain futsal berjuluk O Magico (The Magician) ini menjadi satu-satunya pemain futsal yang menerima penghargaan sebagai Best Player of the World sebanyak enam kali, yaitu pada 2010, 2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018.
Ricardinho mengawali karier futsal profesionalnya sejak tahun 2003, yaitu saat meneken kontrak dengan Benfica hingga 2010. Kemudian ia pindah ke beberapa klub sepanjang kariernya hingga saat ini. Berikut daftarnya:
Bermain di klub Indonesia
Kamu tidak salah baca, salah satu pemain futsal terbaik yang dimiliki Portugal, bahkan dunia ini bermain untuk klub futsal Indonesia, Pendekar United hingga saat ini. Pemilik Pendekar United, Atta Halilintar memboyong Ricardinho untuk berkompetisi di Liga Futsal Profesional Indonesia.
Meski sudah tidak muda lagi, Ricardinho berhasil mengemas 5 gol dari 8 penampilan pertamanya bersama Pendekar United. Ricardinho menjalani masa kejayaannya saat berseragam Inter Movistar dengan mengemas 152 gol dari 210 pertandingan.
Karier di timnas Portugal
Bersama timnas Portugal, Ricardinho berhasil mencetak 141 gol dari 187 pertandingan. Ia juga menjuarai tiga kompetisi internasional bergengsi, yaitu Futsal Mundialito (2007), UEFA Futsal Championship (2018), dan FIFA Futsal World Cup (2021).
Gelar juara dan penghargaan
Sepanjang kariernya, Ricardinho sudah menorehkan puluhan gelar juara dan penghargaan individu bersama klub-klub serta timnas Portugal. Selama berkarier di beberapa klub, Ricardinho sudah merengkuh setidaknya 34 gelar juara bergengsi.
Mulai dari UEFA Futsal Cup, F.League, Primera Division, Copa del Rey, Supercopa de Espana, Championnat de France de Futsal, hingga Liga Portuguesa.
Ricardinho juga menerima berbagai penghargaan individu sepanjang kariernya. Mulai dari Best Player of the World sebanyak enam kali, Golden Shoe FIFA Futsal World Cup, hingga Best Player FIFA Futsal World Cup.
Baca Juga: Ricardinho Bertahan di Pendekar United, Mau Pensiun di Indonesia!
Pemain futsal terbaik nomor satu yang pernah dimiliki dunia adalah Falcao atau yang bernama lengkap Alessandro Rosa Vieira. Falcao lahir di Santa Cruz do Rio Pardo, Brasil pada 8 Juni 1977.
Pemain yang berposisi sebagai winger ini mengawali kariernya pada 1989 dan memutuskan pensiun pada 2020. Ia memperkuat berbagai klub sepanjang kariernya tersebut.
Bisa dibilang Falcao mengalami dua puncak karier sebagai pemain futsal profesional. Pertama, saat Falcao berseragam Corinthians pada 1992-1996. Saat itu, ia berhasil mengoleksi 189 gol dari 132 penampilan.
Kedua, saat Falcao bergabung dengan Malwee/Jaragua pada 2005-2010. Ia sukses mengemas 220 gol dari 168 pertandingan.
Ia memutuskan pensiun dari dunia futsal saat berseragam Gremio Futebol 7 pada tahun 2020. Jika ditotal, jumlah gol Falcao sepanjang karier klubnya mencapai 1.005 gol dari 701 penampilan.
Bersama timnas Brasil, Falcao sukses mencetak 401 gol dari 258 pertandingan selama 20 tahun berkarier di timnas. Falcao memperkuat skuad Brasil sejak tahun 1998 hingga 2018.
Falcao juga sukses menjuarai berbagai kejuaraan bersama timnas Brasil pada beragam level. Mulai dari FIFA Futsal World Cup, Nations Cup, American Cup, Thailand Tournament, Latin Cup, Pan American Games, hingga Grand Prix de Futsal.
Nah, itulah tadi sebelas pemain futsal terbaik dunia dengan torehan berbagai prestasi dan gelar juara selama kariernya. Meski beberapa pemain sudah pensiun, tapi mereka tetap menjadi pemain terbaik dan belum tergantikan oleh pemain-pemain lainnya.
Baca Juga: 6 Teknik Dasar Futsal yang Harus Dikuasai Pemain, Catat Ya
Diperbarui: 19 Desember 2022, 14:11 WIB Diterbitkan: 19 Desember 2022, 14:11 WIB
Pernahkah anda berusaha untuk menebak siapa sajakah sepuluh pebasket sepanjang masa yang berhak mendapat gelar sebagai yang terbaik di dunia? Baru-baru ini, salah satu website olahraga ternama, Foxsports merilis daftar 10 pebasket terbaik sepanjang masa. Data ini disusun berdasarkan prestasi setiap pemain, gelar yang mereka raih bersama tim maupun individu Memang, bola basket yang diwadahi dalam liga yang diberi nama NBA adalah salah satu olahraga yang menghasilkan keuntungan paling banyak. Wajar bila nama-nama di bawah ini mememiliki jutaan fans dan memperoleh status sebagai selebritis. Langsung saja, berikut daftarnya:
Bermain sejak tahun 1997 hingga saat ini, Tim Duncan dikenal sebagai salah satu pemain basket terbaik yang melegenda bersama San Antonio Spurs. Duncan tak hanya piawai dan memiliki skill yang luar biasa, namun juga dikenal sebagai pemain yang sangat tenang serta memiliki kepemimpinan yang tinggi. Wajar bila kemudian ia berhasil masuk dalam daftar ini. Prestasi individu seorang Tim Duncan juga sangat mengesankan. Ia berhasil meraih dua gelar MVP, 4 cincin juara NBA, dan 13 tahun berturut-turut masuk dalam tim NBA All-Star. Di usianya yang sudah menginjak 37 tahun, Tim Duncan juga masih mampu membawa San Antonio Spurs melangkah ke final NBA
Siapa yang tidak kenal dengan sosok raksasa yang berdiri di bawah ring basket LA Lakers, Miami Heat, dan Orlando Magic ini. Ya, dalam 9 tahun karirnya sebagai pebasket profesional yang berakhir pada tahun 2011 lalu, O'Neal berhasil meraih puluhan gelar individu maupun tim. Hingga saat ini, O'Neal juga dikenal sebagai salah satu center NBA terbaik sepanjang masa. Ia berhasil mempersembahkan tiga gelar untuk LA Lakers, di masa-masa ia dan Kobe Bryant begitu ditakuti lawan sebagai duet maut yang sangat berbahaya. O'Neal juga 15 kali terpilih untuk tampil bersama tim NBA All-Star dan duduk di ranking keenam sebagai pencetak poin terbanyak sepanjang masa di NBA.
Berbicara tentang Shaquille O'Neal, tak mungkin kita melupakan sosok Kobe Bryant. Kobe bahkan dinilai lebih sukses dan lebih berkualitas sebagai pemain dibandingkan Shaq. Pemain yang sudah berkarir di NBA sejak tahun 1996 ini bahkan sekarang sudah bisa disebut sebagai salah satu legenda hidup LA Lakers karena kontribusi, dedikasi, dan loyalitasnya. Kobe Bryant terhitung lima kali mempersembahkan gelar juara untuk LA. Lakers. Hingga saat ini, Kobe berada di peringkat keempat pemain NBA yang paling banyak mencetak skor, total sebanyak 31.617 poin. Hebatnya, semua poin tersebut ia lesakkan bersama tim yang sama, L.A. Lakers
Pemain kulit hitam yang berkarir di antara tahun 1960 sampai 1974 ini sebenarnya tidak memiliki penghargaan individual yang terlalu mentereng. Ia tercatat hanya satu kali memenangi penghargaan MVP, namun apabila kita cermati lebih seksama, secara statistik, penampilan individual Oscar Robertson di atas lapangan benar-benar luar biasa. Di tahun keduanya, ia berhasil mencatatkan rata-rata 30,8 poin, 12,5 rebound, dan 11,8 assists; suatu catatan triple double (mencetak dua digit angka untuk tiga hal sekaligus) tertinggi sepanjang masa. Tak hanya itu, catatan 186 kali triple double sepanjang karirnya juga sepertinya tak mudah dipatahkan dalam waktu dekat
Berbicara tentang pemain basket terbaik dunia, tentu saja kita tak bisa melupakan nama Wilt Chamberlain. Pemain ini dikenal sebagai seorang pebasket paling sukses, dengan catatan 7 kali dinobatkan sebagai pencetak poin terbanyak satu musim, 11 gelar rebound terbanyak satu musim, dan 4 kali dinobatkan sebagai Most Valuable Player atau MVP. Wilt Chamberlain juga dikenal sebagai seorang pemain yang bisa mencetak lebih dari 100 poin dalam satu game. Jika saja ia memiliki skill kepemimpinan yang baik, mungkin saja Wilt Chamberlain bisa masuk ke dalam posisis tiga besar daftar ini.
Larry Bird adalah satu-satunya pemain berkulit putih yang berhasil masuk ke dalam daftar 10 pemain basket terbaik di dunia versi FoxSports ini. Pemain yang juga kini dikenal sebagai salah satu pelatih NBA terbaik ini juga menorehkan berbagai catatan prestasi gemilang sepanjang periode aktifnya dari tahun 1979 hingga tahun 1992. Larry Bird dikenal sebagai salah satu shooter terbaik di NBA, dengan tingkat akurasi tembakan yang sangat tinggi. Rata-rata, ia mencatatkan akurasi tembakan 91,6 persen dari dalam garis dua poin dan tiga kali berturut-turut terpilih sebagai MVP.
4. Kareem Abdul-Jabbar
Jauh sebelum era Shaquille O'Neal dan Kobe Bryant, L.A. Lakers sudah memiliki seorang legenda. Ya, Kareem Abdul Jabbar adalah sosok pemain luar biasa, yang hingga saat ini berada di posisi nomor satu sebagai pencetak skor terbanyak sepanjang sejarah NBA. Dalam 20 tahun karirnya, total Kareem Abdul-Jabbar mencetak 38.387 poin. Di tahun 1970-an, Kareem Abdul-Jabbar benar-benar sosok yang tidak tertandingi. Ia berhasil menyabet 6 gelar MVP dan 6 gelar liga. Bersama Magic Johnson, ia dikenal sebagai generasi terbaik L.A. Lakers yang berhasil membawa tim ini memasuki masa-masa kejayaannya.
Jika ada sosok pemain yang dianggap "dewa" bagi pendukung Boston Celtics, mungkin sosok itu adalah Bill Russell. Bill Russell adalah seorang pemain yang berhasil membawa Boston Celtics dari sebuah tim yang biasa-biasa saja menjadi juara NBA 11 kali dalam 13 tahun karirnya. Catatan ini sampai sekarang masih menjadi rekor yang belum bisa disamai oleh pemain NBA lainnya. Ya, Bill Russell benar-benar menjadi roh permainan tim Boston Celtics. Ia tak hanya piawai dalam mencetak skor dan bertahan, namun ia juga menjadi inspirasi utama rekan-rekannya di atas lapangan. Ketika Bill Russell datang, Boston Celtics meraih kejayaan. Dan ketika ia pensiun, tim ini mengalami keterpurukan. Benar-benar sosok legenda yang sangat dominan
Jika saja ia tidak bermain dalam periode yang sama dengan Larry Bird, mungkin Magic Johnson bisa meraih lebih banyak prestasi bahkan bisa menjadi yang nomor satu dalam daftar pemain basket terbaik dunia. Ya, rivalitas kedua pebasket ini begitu hebat, dan dalam persaingannya, Johnson berhasil mempersembahkan 5 gelar juara untuk L.A. Lakers dan tiga gelar MVP untuk dirinya sendiri. Permainannya begitu luar biasa, di mana ia berperan sebagai jantung penyerangan tim yang kerap mencetak skor maupun assists yang luar biasa. Hal inilah yang membuat pemain yang memiliki nama Earvin Johnson ini mendapatkan nama tengah "Magic" sebagai bukti kehebatannya di atas lapangan
Jika ada pemain yang bisa disebut sebagai pebasket terbaik dunia sepanjang masa, maka Michael Jordan-lah yang paling pantas mendapatkan gelar ini. Pemain yang meraih masa-masa kejayaannya bersama Chicago Bulls ini berhasil mempersembahkan 6 gelar juara untuk tim serta 5 penghargaan MVP dan tercatat 10 kali menjadi pencetak skor terbanyak satu musim. Jordan juga menduduki posisi ketiga sebagai pemain NBA yang mencetak skor terbanyak di bawah Kareem Abdul-Jabbar dan Karl Malone. Selain sukses di dunia olahraga, Michael Jordan juga menjadi sosok yang sukses di dunia entertainment dan marketing. Hingga saat ini, ia dikenal sebagai "simbol" olahraga basket. Ia juga banyak membintangi film dan menjadi duta internasional untuk berbagai misi kemanusiaan. Benar-benar sosok pebasket yang sangat sempurna!
10 Pemain Basket Terbaik Dunia
Piala Dunia 2022 Qatar digelar 20 November hingga 18 Desember 2022. Berikut daftar lengkap skuad pemain tim Piala Dunia 2022.
Sebanyak 32 tim peserta akan tampil di Piala Dunia 2022 yang merupakan turnamen berbeda daripada sebelum-sebelumnya.
Bbatas akhir pendaftaran pemain Piala Dunia 2022 adalah 14 November. Setiap tim diperkenankan mendaftarkan minimal 23 pemain dan maksimal 26 pemain dengan tiga di antaranya berposisi sebagai kiper.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar lengkap skuad pemain tim Piala Dunia 2022:
Kiper: Moises Ramirez, Alexander Dominguez, Hernan Galindez.
Belakang: Piero Hincapie, Robert Arboleda, Pervis Estupinan, Angelo Preciado, Jackson Porozo, Xavier Arreaga, Felix Torres, Diego Palacios, William Pacho.
Tengah: Carlos Gruezo, Jose Cifuentes, Alan Franco, Moises Caicedo, Angel Mena, Jeremy Sarmiento, Ayrton Preciado, Sebastian Mendez, Gonzalo Plata, Romario Ibarra
Depan: Djorkaeff Reasco, Kevin Rodriguez, Michael Estrada, Enner Valencia.
Kiper: Justin Bijlow, Andries Noppert, Remko Pasveer
Belakang: Virgil van Dijk, Nathan Ake, Daley Blind, Jurrien Timber, Denzel Dumfries, Stefan de Vrij, Matthijs de Ligt, Tyrell Malacia, Jeremie Frimpong.
Tengah: Frenkie de Jong, Steven Berghuis, Davy Klaassen, Teun Koopmeiners, Marten de Roon, Cody Gakpo, Kenneth Taylor, Xavi Simons.
Depan: Memphis Depay, Steven Bergwijn, Vincent Janssen, Luuk de Jong, Noa Lang, Wout Weghorst.
Kiper: Saad Al-Sheeb, Meshaal Barsham, Yousef Hassan
Belakang: Pedro Miguel, Musaab Khidir, Tarek Salman, Bassam Al-Rawi, Boualem Khoukhi, Abdelkarim Hassan, Homam Ahmed, Jassem Gaber
Tengah: Ali Asad, Assim Madabo, Mohammed Waad, Salem Al-Hajri, Moustafa Tarek, Karim Boudiaf, Abdelaziz Hatim, Ismail Mohamad
Depan: Naif Al-Hadhrami, Ahmed Alaaeldin, Hassan Al-Haydos, Khalid Muneer, Akram Afif, Almoez Ali, Mohamed Muntari.
Kiper: Edouard Mendy, Alfred Gomis, Seny Dieng.
Belakang: Kalidou Koulibaly, Abdou Diallo, Youssouf Sabaly, Fode Ballo-Toure, Pape Abdou Cisse, Ismail Jakobs, Formose Mendy.
Tengah: Idrissa Gueye, Cheikhou Kouyate, Nampalys Mendy, Krepin Diatta, Pape Gueye, Pape Matar Sarr, Pathe Ciss, Moustapha Name, Loum Ndiaye.
Depan: Ismaila Sarr, Boulaye Dia, Bamba Dieng, Famara Diedhiou, Nicolas Jackson, Iliman Ndiaye.
Kiper: Jordan Pickford, Aaron Ramsdale, Nick Pope.
Belakang: Kieran Trippier, Trent Alexander-Arnold, Kyle Walker, Ben White, Harry Maguire, John Stones, Eric Dier, Conor Coady, Luke Shaw.
Tengah: Declan Rice, Jude Bellingham, Kalvin Phillips, Jordan Henderson, Conor Gallagher, Mason Mount.
Depan: Harry Kane, Callum Wilson, Marcus Rashford, Raheem Sterling, Bukayo Saka, Phil Foden, Jack Grealish, James Maddison.
Kiper: Alireza Beiranvand, Amir Abedzadeh, Hossein Hosseini, Payam Niazmand.
Belakang: Ehsan Hajsafi, Morteza Pouraliganji, Ramin Rezaeian, Milad Mohammadi, Hossein Kanani, Shojae Khalilzadeh, Sadegh Moharrami, Rouzbeh Cheshmi, Majid Hosseini, Abolfazl Jalali.
Tengah: Ahmad Noorollahi, Saman Ghoddos, Vahid Amiri, Saeid Ezatolahi, Alireza Jahanbakhsh, Mehdi Torabi, Ali Gholizadeh, Ali Karimi.
Depan: Karim Ansarifard, Sardar Azmoun, Mehdi Taremi.
Kiper: Matt Turner, Sean Johnson, Ethan Horvath
Belakang: Cameron Carter-Vickers, Sergino Dest, Aaron Long, Shaq Moore, Tim Ream, Antonee Robinson, Joe Scally, DeAndre Yedlin, Walker Zimmerman
Tengah: Brenden Aaronson, Kellyn Acosta, Tyler Adams, Luca de la Torre, Weston McKennie, Yunus Musah, Cristian Roldan
Depan: Jesus Ferreira, Jordan Morris, Christian Pulisic, Gio Reyna, Joshua Sargent, Timothy Weah, Haji Wright.
Kiper: Wayne Hennessey, Danny Ward, Adam Davies
Belakang: Ben Davies, Ben Cabango, Tom Lockyer, Joe Rodon, Chris Mepham, Ethan Ampadu, Chris Gunter, Neco Williams, Connor Roberts
Tengah: Sorba Thomas, Joe Allen, Matthew Smith, Dylan Levitt, Harry Wilson, Joe Morrell, Jonny Williams, Aaron Ramsey, Rubin Colwill
Depan: Gareth Bale, Kieffer Moore, Mark Harris, Brennan Johnson, Daniel James.
Kiper: Emiliano Martinez, Geronimo Rulli, Franco Armani.
Belakang: Nahuel Molina, Gonzalo Montiel, Cristian Romero, German Pezzella, Nicolas Otamendi, Lisandro Martinez, Marcos Acuna, Nicolas Tagliafico, Juan Foyth.
Tengah: Rodrigo De Paul, Leandro Paredes, Alexis Mac Allister, Guido Rodriguez, Papu Gomez, Enzo Fernandez, Exequiel Palacios.
Depan: Lionel Messi, Angel Di Maria, Lautaro Martinez, Julian Alvarez, Paulo Dybala, Angel Correa, Thiago Almada.
Kiper: Guillermo Ochoa, Alfredo Talavera, Rodolfo Cota
Belakang: Kevin Alvarez, Nestor Araujo, Gerardo Arteaga, Jesus Gallardo, Hector Moreno, Cesar Montes, Jorge Sanchez, Johan Vasquez
Tengah: Edson Alvarez, Roberto Alvarado, Uriel Antuna, Luis Chavez, Andres Guardado, Erick Gutierrez, Hector Herrera, Orbelin Pineda, Carlos Rodriguez, Luis Romo
Depan: Rogelio Funes Mori, Raul Jimenez, Hirving Lozano, Henry Martin, Alexis Vega
Kiper: Wojciech Szczesny, Bartlomiej Dragowski, Lukasz Skorupski
Belakang: Jan Bednarek, Kamil Glik, Robert Gumny, Artur Jedrzejczyk, Jakub Kiwior, Mateusz Wieteska, Bartosz Bereszynski, Matthew Cash, Nicola Zalewski
Tengah: Krystian Bielik, Przemyslaw Frankowski , Kamil Grosicki, Grzegorz Krychowiak, Jakub Kaminski, Michal Skoras, Damian Szymanski, Sebastian Szymanski, Piotr Zielinski, Szymon Zurkowski
Depan: Robert Lewandowski, Arkadiusz Milik, Krzysztof Piatek, Karol Swiderski.
Kiper: Mohamed Al-Owais, Nawaf Al-Aqidi, Mohamed Al-Yami.
Belakang: Yasser Al-Shahrani, Ali Al-Bulaihi, Abdulelah Al-Amri, Abdullah Madu, Hassan Tambakti, Sultan Al-Ghanam, Mohammed Al-Breik, Saud Abdulhamid.
Tengah: Salman Al-Faraj, Riyadh Sharahili, Ali Al-Hassan, Mohamed Kanno, Abdulelah Al-Malki, Sami Al-Najei, Abdullah Otayf, Nasser Al-Dawsari, Abdulrahman Al-Aboud, Salem Al-Dawsari, Hattan Bahebri.
Depan: Haitham Asiri, Saleh Al-Shehri, Firas Al-Buraikan.
Kiper: Mat Ryan, Andrew Redmayne, Danny Vukovic
Belakang: Milos Degenek, Aziz Behich, Joel King, Nathaniel Atkinson, Fran Karacic, Harry Souttar, Kye Rowles, Bailey Wright, Thomas Deng
Tengah: Aaron Mooy, Jackson Irvine, Ajdin Hrustic, Keanu Baccus, Cameron Devlin, Riley McGree
Depan: Awer Mabil, Mathew Leckie, Martin Boyle, Jamie Maclaren, Jason Cummings, Mitchell Duke, Garang Kuol, Craig Goodwin.
Kiper: Kasper Schmeichel, Oliver Christensen, Frederik Ronnow.
Belakang: Alexander Bah, Simon Kjaer, Joachim Andersen, Joakim Maehle, Andreas Christensen, Rasmus Kristensen, Jens Stryger Larsen, Victor Nelsson, Daniel Wass.
Tengah: Thomas Delaney, Mathias Jensen, Christian Eriksen, Pierre-Emile Hojbjerg, Christian Norgaard, Robert Skov.
Depan: Andreas Cornelius, Martin Braithwaite, Kasper Dolberg, Mikkel Damsgaard, Jesper Lindstrom, Yussuf Poulsen, Andreas Skov Olsen, Jonas Wind.
Kiper: Alphonse Areola, Hugo Lloris, Steve Mandanda.
Belakang: Lucas Hernandez, Theo Hernandez, Presnel Kimpembe, Ibrahima Konate, Jules Kounde, Benjamin Pavard, William Saliba, Dayot Upamecano, Raphael Varane.
Tengah: Eduardo Camavinga, Youssouf Fofana, Matteo Guendouzi, Adrien Rabiot, Aurelien Tchouameni, Jordan Veretout.
Depan: Karim Benzema, Kingsley Coman, Ousmane Dembele, Olivier Giroud, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe, Christopher Nkunku.
Kiper: Aymen Dahmen, Bechir Ben Said, Mouez Hassen, Aymen Mathlouthi.
Belakang: Ali Abdi, Dylan Bronn, Mohamed Drager, Nader Ghandri, Bilel Ifa, Wajdi Kechrida, Ali Maaloul, Yassine Meriah, Montassar Talbi
Tengah: Mohamed Ali Ben Romdhane, Ghaylane Chaalali, Aissa Laidouni, Hannibal Mejbri, Ferjani Sassi, Elyas Skhiri
Depan: Anis Ben Slimane, Seifeddine Jaziri, Issam Jebali, Wahbi Khazri, Taha Yassine Khenissi, Youssef Msakni, Naim Sliti
Pemenang berdasarkan negara
Daftar pemenang dikategorikan menurut kebangsaan pemain (bukan kebangsaan klubnya).